Translate

Pemrograman Modular dalam C++

10:33:00 PM Unknown 1 Comments


A.    Pengertian Pemrograman Modular

      Pemrograman Modular adalah suatu teknik pemrograman di mana program yang biasanya cukup besar dibagi-bagi menjadi beberapa bagian program yang lebih kecil sehingga akan mudah dipahami dan dapat digunakan kembali, baik untuk program itu sendiri maupun program lain yang memiliki proses yang sama.

Poin-poin penting dalam pemrograman modular:
1.      Program dalam C++ dibagai menjadi beberapa bagian modul.
2.      Modul pada bahasa C++ dikenal dengan nama fungsi (function).
3.      Bahasa C terdiri dari fungsi-fungsi, baik yang langsung dideklarasikan dalam program ataupun dipisah di dalam header file.
4.      Fungsi yang selalu ada dalam C++ adalah fungsi main.
5.      Fungsi dibentuk untuk menyelesaikan tugas tertentu.
6.      Modul diperlukan jika perintah/coding tersebut diperlukan di tempat lain dalam program
7.      Modul sering disebut sub-program.

B.     Keunggulan Pemrograman Modular

1.      Program lebih pendek, singkat dan padat.
2.      Program menjadi lebih mudah dibaca dan dimengerti.
3.      Masalah yang kompleks dapat dijadikan masalah yang lebih sederhana.
4.      Mencari kesalahan lebih mudah karena alur logika lebih jelas.
5.      Kesalahan yang terjadi bersifat local.
6.      Modifikasi dapat dilakukan tanpa mengganggu program secara keseluruhan.

C.    Skema Pemrograman Modular

D.    Pengertian Fungsi

      Fungsi (function) merupakan blok kode yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu atau satu blok intruksi atau subprogram kecil yang dieksekusi ketika dipanggil dari bagian lain dalam suatu program atau di sebut juga dengan modular programming.



E.     Kegunaan Fungsi
1.      Untuk mengurangi  pengulangan penulisan program yang sama.
2.      Agar program menjadi lebih terstruktur sehingga mudah dipahami dan lebih mudah untuk dikembangkan.
3.      Menguraikan tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana atau kecil..
4.      Memecah program besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh programmer-programmer atau dipecah menjadi beberapa tahap sehingga mempermudah pengerjaan dalam sebuah projek.
5.      Menyembunyikan informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng seperti memodifikasi atau mengubah program yang kita buat.
6.      Meningkatkan kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita tinggal mencari fungsi yang bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan tersebut di seluruh program.

F.     Keunggulan Fungsi
1.      Dapat melakukan pendekatan top-down dan divide-and conquer:
2.      Top-down: penelusuran program mudah
3.      Divide-and-conquer: program besar dapat dipisah menjadi program-program kecil.
4.      Kode program menjadi lebih pendek, mudah dibaca, dan mudah dipahami
5.      Program dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga program cepat selesai dengan koordinasi yang mudah.
6.      Mudah dalam mencari kesalahan-kesalahan karena alur logika jelas dan sederhana
7.      Kesalahan dapat dilokalisasi dalam suatu modul tertentu saja.
8.      Modifikasi program dapat dilakukan pada suatu modul tertentu saja tanpa mengganggu program keseluruhan
9.      Fungsi – fungsi menjadikan program mempunyai struktur yang jelas.
10.  Dengan memisahkan langkah – langkah detail ke satu atau lebih fungsi – fungsi, maka fungsi utama (main) akan menjadi lebih pendek, jelas dan mudah dimengerti.
11.  Fungsi –fungsi digunakan untuk menghindari penulisan program yang sama yang ditulis secara berulang – ulang.
12.  Langkah – langkah tersebut dapat dituliskan sekali saja secara terpisah dalam bentuk fungsi. Selanjutnya bagian program yang membutuhkan langkah – langkah ini tidak perlu selalu menuliskannya, cukup memanggil fungsi tersebut.
13.  Mempermudah dokumentasi.
14.  Reusability: Suatu fungsi dapat digunakan kembali oleh program atau fungsi lain

G.    Jenis Fungsi
1.      Standard Library Function
      Yaitu fungsi-fungsi yang telah disediakan oleh C dalam file-file header atau           librarynya.
      Misalnya: clrscr(),  getch()
      Untuk function ini kita harus mendeklarasikan terlebih dahulu library yang akan     digunakan, yaitu dengan menggunakan preprosesor direktif.
      Misalnya: #include <conio.h>
2.      Programmer-Defined Function
Adalah function yang dibuat oleh programmer sendiri.
Function ini memiliki nama tertentu yang unik dalam program, letaknya terpisah dari program utama, dan bisa dijadikan satu ke dalam suatu library buatan programmer itu sendiri yang kemudian juga di-includekan jika ingin menggunakannya.

H.    Pendeklarasian Fungsi


I.       Jenis fungsi Programmer-Defined Function di C++
1.      Fungsi yang tidak mengembalikan nilai (void)
2.      Fungsi yang mengembalikan nilai (nonvoid)

1.      Fungsi Void
a.       Fungsi yang void sering disebut juga prosedur
b.      Disebut void karena fungsi tersebut tidak mengembalikan suatu nilai keluaran yang didapat dari hasil proses fungsi tersebut.
c.       Tidak dapat langsung ditampilkan hasilnya
d.      Tidak memiliki nilai kembalian fungsi
e.       Keyword void juga digunakan jika suatu function tidak mengandung suatu parameter apapun.
Ciri:   
- tidak adanya keyword return.
- tidak adanya tipe data di dalam deklarasi  fungsi.
- menggunakan keyword void.
Contoh program fungsi void:

Output:


2.      Fungsi Nonvoid
a.       Fungsi non-void disebut juga function
b.      Disebut non-void karena mengembalikan nilai kembalian yang berasal dari keluaran hasil proses function tersebut
c.       Memiliki nilai kembalian
d.      Dapat dianalogikan sebagai suatu variabel yang memiliki tipe data tertentu sehingga dapat langsung ditampilkan hasilnya
Ciri:
     - ada keyword return
     - ada tipe data yang mengawali deklarasi fungsi
     - tidak ada keyword void       
Contoh fungsi nonvoid:
Output:




http://slideplayer.info/slide/2722452/

1 comment: