Pemrograman Modular dalam C++
A.
Pengertian Pemrograman Modular
Pemrograman Modular adalah suatu teknik pemrograman di mana
program yang biasanya cukup besar dibagi-bagi menjadi beberapa bagian program
yang lebih kecil sehingga akan mudah dipahami dan dapat digunakan kembali, baik
untuk program itu sendiri maupun program lain yang memiliki proses yang sama.
Poin-poin penting dalam
pemrograman modular:
1.
Program dalam
C++ dibagai menjadi beberapa bagian modul.
2.
Modul pada
bahasa C++ dikenal dengan nama fungsi (function).
3.
Bahasa C terdiri
dari fungsi-fungsi, baik yang langsung dideklarasikan dalam program ataupun
dipisah di dalam header file.
4.
Fungsi yang
selalu ada dalam C++ adalah fungsi main.
5.
Fungsi dibentuk
untuk menyelesaikan tugas tertentu.
6.
Modul diperlukan
jika perintah/coding tersebut diperlukan di tempat lain dalam program
7.
Modul sering
disebut sub-program.
B.
Keunggulan Pemrograman Modular
1.
Program lebih
pendek, singkat dan padat.
2.
Program menjadi
lebih mudah dibaca dan dimengerti.
3.
Masalah yang
kompleks dapat dijadikan masalah yang lebih sederhana.
4.
Mencari
kesalahan lebih mudah karena alur logika lebih jelas.
5.
Kesalahan yang
terjadi bersifat local.
6.
Modifikasi dapat
dilakukan tanpa mengganggu program secara keseluruhan.
D.
Pengertian Fungsi
Fungsi (function) merupakan blok kode yang dirancang untuk
melakukan tugas tertentu atau satu blok intruksi atau subprogram kecil yang
dieksekusi ketika dipanggil dari bagian lain dalam suatu program atau di sebut
juga dengan modular programming.
E.
Kegunaan Fungsi
1.
Untuk
mengurangi pengulangan penulisan program
yang sama.
2.
Agar program
menjadi lebih terstruktur sehingga mudah dipahami dan lebih mudah untuk
dikembangkan.
3.
Menguraikan
tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana atau
kecil..
4.
Memecah program
besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh programmer-programmer atau
dipecah menjadi beberapa tahap sehingga mempermudah pengerjaan dalam sebuah
projek.
5.
Menyembunyikan
informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng seperti
memodifikasi atau mengubah program yang kita buat.
6.
Meningkatkan
kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita tinggal
mencari fungsi yang bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan tersebut
di seluruh program.
F.
Keunggulan Fungsi
1.
Dapat melakukan
pendekatan top-down dan divide-and conquer:
2.
Top-down:
penelusuran program mudah
3.
Divide-and-conquer:
program besar dapat dipisah menjadi program-program kecil.
4.
Kode program
menjadi lebih pendek, mudah dibaca, dan mudah dipahami
5.
Program dapat
dikerjakan oleh beberapa orang sehingga program cepat selesai dengan koordinasi
yang mudah.
6.
Mudah dalam
mencari kesalahan-kesalahan karena alur logika jelas dan sederhana
7.
Kesalahan dapat
dilokalisasi dalam suatu modul tertentu saja.
8.
Modifikasi
program dapat dilakukan pada suatu modul tertentu saja tanpa mengganggu program
keseluruhan
9.
Fungsi – fungsi
menjadikan program mempunyai struktur yang jelas.
10. Dengan memisahkan langkah – langkah detail ke satu
atau lebih fungsi – fungsi, maka fungsi utama (main) akan menjadi lebih pendek,
jelas dan mudah dimengerti.
11. Fungsi –fungsi digunakan untuk menghindari penulisan
program yang sama yang ditulis secara berulang – ulang.
12. Langkah – langkah tersebut dapat dituliskan sekali
saja secara terpisah dalam bentuk fungsi. Selanjutnya bagian program yang
membutuhkan langkah – langkah ini tidak perlu selalu menuliskannya, cukup
memanggil fungsi tersebut.
13. Mempermudah dokumentasi.
14. Reusability: Suatu fungsi dapat digunakan kembali
oleh program atau fungsi lain
G.
Jenis Fungsi
1.
Standard Library
Function
Yaitu fungsi-fungsi yang telah disediakan oleh C dalam
file-file header atau librarynya.
Misalnya: clrscr(),
getch()
Untuk function ini kita harus mendeklarasikan terlebih dahulu
library yang akan digunakan, yaitu
dengan menggunakan preprosesor direktif.
Misalnya: #include <conio.h>
2.
Programmer-Defined
Function
Adalah function yang dibuat oleh
programmer sendiri.
Function ini memiliki nama tertentu yang
unik dalam program, letaknya terpisah dari program utama, dan bisa dijadikan
satu ke dalam suatu library buatan programmer itu sendiri yang kemudian juga
di-includekan jika ingin menggunakannya.
I.
Jenis fungsi
Programmer-Defined Function di C++
1.
Fungsi yang
tidak mengembalikan nilai (void)
2.
Fungsi yang
mengembalikan nilai (nonvoid)
1.
Fungsi Void
a.
Fungsi yang void
sering disebut juga prosedur
b.
Disebut void
karena fungsi tersebut tidak mengembalikan suatu nilai keluaran yang didapat
dari hasil proses fungsi tersebut.
c.
Tidak dapat langsung
ditampilkan hasilnya
d.
Tidak memiliki
nilai kembalian fungsi
e.
Keyword void
juga digunakan jika suatu function tidak mengandung suatu parameter apapun.
Ciri:
- tidak adanya keyword
return.
- tidak adanya tipe
data di dalam deklarasi fungsi.
- menggunakan keyword
void.
Contoh program fungsi void:
2.
Fungsi Nonvoid
a.
Fungsi non-void
disebut juga function
b.
Disebut non-void
karena mengembalikan nilai kembalian yang berasal dari keluaran hasil proses
function tersebut
c.
Memiliki nilai kembalian
d.
Dapat
dianalogikan sebagai suatu variabel yang memiliki tipe data tertentu sehingga
dapat langsung ditampilkan hasilnya
Ciri:
- ada keyword return
- ada tipe data yang mengawali deklarasi
fungsi
- tidak ada keyword void
Contoh fungsi nonvoid:
good job gan
ReplyDeleteisolasi double tape